Gandeng Jepang, Kemenperin Kuatkan IKM Komponen Otomotif
Kementerian Perindustrian ( Kemenperin) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA), mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas industri kecil dan menengah (IKM) nasional, agar berdaya saing kuat.
Ini disebut langkah strategis melelalui sebuah program bertajuk The Project of Small and Medium Industry Development Based on Improved Service Delivery (SMIDeP). Salah satunya sektor yang bakal digarap adalah pengecoran logam pembuatan komponen otomotif di Pasuruan, Jawa Timur.
Gati Wibawaningsih, Dirjen IKM Kemenperin mengakui, salah satu sektor IKM yang prospektif adalah produsen komponen otomotif, seiring dengan pertumbuhan industri manufakturnya di dalam negeri. Kemenperin mencatat, jumlah ekspor dalam bentuk komponen kendaraan naik hingga 13 kali lipat, dari 6,2 juta pada tahun 2016 menjadi 81 juta 2017.
Peningkatan juga terjadi pada angka produksi kendaraan roda empat, dari 1,177 juta unit 2016 menjadi 1,216 juta unit tahun 2017. Jumlah tersebut diperkuat dengan peningkatan ekspor kendaraan dalam bentuk CBU sebanyak 231.000 unit pada 2017, sedangkan 2016 sekitar 194.000.
Hal ini menjadikan potensi pasar suku cadang, aksesoris, dan perlengkapan mobil dan motor bagi IKM komponen otomotif menjadi semakin menjanjikan, kata Gati.
Lebih dari itu, saat ini IKM logam menjadi salah satu sektor yang paling berkembang di Pasuruan, Jawa Timur, di mana ada sentra industri logam yang berada di Kelurahan Mayangan dan Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo.
"Mereka menghasilkan produk komponen roda dua dan empat, mesin diesel, perlengkapan perahu, perlengkapan pabrik untuk skala industri besar dan mesin perkakas, tutur Gati.
Kolaborasi ini sudah berlangsung sejak tahun 2013 dan telah berhasil mengembangkan IKM potensial di berbagai daerah, di antaranya Sumatera Utara dengan produk tenun ulos.
Kemudian di Jawa Tengah dengan produk komponen logam, Sulawesi Tengah dengan produk agro (cokelat dan rotan), Jawa Timur dengan produk alas kaki, serta Kalimantan Barat dengan produk olahan lidah buaya.