Daihatsu Berharap dari Indonesia Industrial Design Award
- Melalui Direktorat Jenderal Industri dan Menengah (IKM), Kementerian Perindustrian ( Kemenperin) menggelar Indonesia Industrial Design (IID) Awards 2019. Ajang ini bertujuan untuk mengapresiasi karya desain industri dalam negeri serta membawa bersaing ke pasar global.
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kemenperin Gati Wibawaningsih, menjelaskan, program ini merupakan suatu penghargaan tertinggi yang diberikan bagi produk, desainer, dan klien yang berkontribusi dalam desain pada skala industri.
"Indonesia mampu dan bisa membuat produk desain yang baik dan bagus serta berkualitas, permasalahannya tidak ada apresiasi yang diberikan. Melalui ajang ini kami ingin mengangkat kemampuan dan potensi yang telah diproduksi orang Indonesia," ucap Gati dalam seremoni kick off IIDA di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018).
Menurut Gati, ada 11 kategori desain produk yang akan diperlombakan, namun dalam tahun pertama penyelenggaraan baru beberapa yang akan dilombakan, salah satunya adalah transportasi dan aksesori otomotif. Syarat untuk mengikuti ajang ini adalah produk yang sudah diperkenalkan atau ada di pasaran selama tiga tahun.
Sementara untuk penghargaannya akan dibagi dalam empat kategori. Mulai dari IID Good Design, IID Best 20, IID Best 3, dan yang paling bergengsi adalah IID Grand Awarads.
Program IIDA mendapat sambutan positif dari Executive Officer R&D Directorate PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Pradipto Sugondo. Menurut Pradipto, Indonesia telah memiliki tenaga ahli yang berkualitas dalam mendesain kendaraan, terutama mobil.
"Daihatsu sudah punya desainer lokal yang kompeten, contoh desain yang benar-benar lokal dari produk kami itu pada Ayla. Jadi Ayla itu benar-benar trigger awal dari produk Daihatsu yang desainya didominasi oleh desainer lokal. Lalu yang paling baru All New Terios kemarin," kata Pradipto kepada Kompas.com di waktu yang sama.
Menurut Pradipto, adanya program ini diharapkan bukan hanya menjadi suatu fasilitas bagi para desainer mendapatkan apresiasi, tapi lebih dari itu, pemerintah juga harus bisa mendorong meyakinkan pihak prinsipal bahwa tenaga ahli di Indonesia pun mampu dan memiliki potensi yang cukup bersaing.
"Agar kepercayaan pihak prinsipal makin tinggi, kami harap ajang ini juga bisa memberikan stimulisasi dari pemerintah ke pihak prinsipal. Dengan demikian, minimal kita mendapat kepercayaan lebih sehingga nantinya tidak selalu ambil desain dari sana, karena kita pun sudah kompetitif," ucap Pradipto.