Cara Korlantas "PDKT" dengan Kaum Milenial
- Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri harus menyesuaikan posisi dengan kondisi terkini dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Apalagi kini sedang fokus mengedukasi anak milenial soal keselamatan berkendara.
Apalagi di zaman sekarang ini semua informasi dibutuhkan secara cepat, termasuk masalah lalu lintas. Kaum milenial semakin dimudahkan dalam memperoleh informasi apapun termasuk masalah aturan atau tindakan terkait lalu lintas.
Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana, menjelaskan, informasi dari berbagai hal sangat kompleks dan bervariasi. Namun secara prinsip yang mendasar dalam pendekatan pemolisian dapat dikategorikan menjadi 3 bagian besar.
"Ada tiga prinsip pendekatan pemolisian yang bisa dilakukan. Yang pertama yaitu berbasis wilayah atau area, yang kedua berbasis kepentingan atau fungsi atau dari aktivitas. Ketiga berbasis dampak masalah," kata Chryshnanda dalam siaran resmi, Kamis (31/1/2019).
Menurut dia, jika dielaborasi lebih jauh lagi maka sistem-sistem pengumpulan informasi akan dianalisa atau dikembangkan kemudian menjadi data. Langkah ini agar informasi lebih mudah dipahami oleh generasi milenial.
"Data merupakan konstruksi atau bangunan informasi dari berbagai kategori akan sesuatu yang berbasis wilayah maupun kepentingan. Ini informasi terstruktur dibangun sistematis, dapat dihubungkan secara holistik atau saling terkait dan menjadi suatu model," kata dia.
Chryshnanda melanjutkan, dari model inilah akan menjawab permasalahan yang telah bahkan akan terjadi. Sistem analisa data menjadi kekuatan tingkat kecerdasan atau kecanggihan suatu teknologi informasi.
"Agar maksimal harus dilengkapi sistem visual yang berupa peta, tabel grafik, diagram maupun gambar, di mana hal ini sudah biasa di zanan milenial. Ini menjadi alat bantu untuk memprediksi, membuat antisipasi dan solusi secara cepat tepat akurat transparan dan mudah diakses," ujar Chryshnanda.
Selain itu, sistem teknologi di era digital juga harus mengandalkan kamera. Berfungsi untuk menangkap obyek yang diolah menjadi data.
"Karena ini sangat penting di antaranya untuk menangani masalah yang berkaitan dengan kecepatan serta informasi maupun reaksi cepat pada saat darurat," kata dia.