Apa Jadinya Jika Oli Mobil Dipakai untuk Mesin Motor?
Saat mengetahui bahwa volume oli pada mesin motor berkurang, biasanya pengguna langsung mencari oli tambahan. Sialnya, terkadang pelumas tambahan yang sesuai tidak tersedia.
Ada juga yang berspekulasi melakukan eksperimen menuangkan oli mesin mobil untuk motor. Lantas kira-kira apa yang akan terjadi?
Bukan soal bisa atau tidak, lebih tepat adalah apa pengaruhnya untuk mesin motor sendiri, itu harus dilihat lagi dari kerjanya mesin motor, ucap Andreawan, mekanik bengkel motor di kawasan Fatmawati, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Andre, panggilan akrabnya, pemilik motor harus memahami kerja mesin motor miliknya terlebih dulu.
Perbedaannya adalah pada sistem kerja motor antara mesin dan transmisi berada dalam satu ruang. Sementara pada mobil antara mesin dan transmisi berada di tempat terpisah.
Transmisi motor ikut terendam dalam pelumas atau biasa disebut wet clutch. Artinya, oli mesin untuk sepeda motor ikut melumasi komponen yang terdapat dalam transmisi.
Ini artinya spesifikasi oli tidak bisa terlalu licin karena nanti antarkomponen kopling malah terjadi slip kopling. Ini membuat kinerja motor terganggu, ucap Andre.
Slip kopling rentan terjadi di kecepatan tinggi, beban berat, tanjakan. Saat putaran gas dibuka, putaran mesin ikut naik, namun roda tidak bisa berputar mengejar putaran mesin.
Kemungkinan masalah slip kopling bisa terjadi lantaran oli mobil kebanyakan memiliki aditif low friction yang memang dibutuhkan saat mesin mobil bekerja.
Pada oli khusus motor, selain untuk melumasi, juga berperan untuk pendingin dan untuk mendukung kerja transmisi sehingga formulasinya biasanya sudah disiapkan khusus.
Jadi lebih banyak ruginya pakai oli mobil. Baiknya gunakan oli dengan spesifikasi yang sesuai dengan yang direkomendasikan dan sesuai peruntukannya, kata Andre.