Banyak Lubang di Cikampek, Jangan Ngerem dan Pindah Lajur Mendadak!

Pekerja menyelesaikan pembangunan Jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II, di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/7/2017). Pembangunan jalan tol layang sepanjang 36 kilometer yang akan membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat tersebut ditargetkan selesai pada 2019.

- Permukaan jalan tol Jakarta-Cikampek saat ini terpantau banyak yang berlubang.

Kondisi itulah yang terpantau saat tim Merapah Trans Jawa 3Kompas.com menempuh etape pertama Jakarta-Pekalongan, Sabtu (2/6/2018).

Saat melintas di tol Jakarta-Cikampek, kondisi permukaan jalan tidak mulus dan banyak lubang di mana-mana.

Di sepanjang rute ini memang sedang banyak kegiatan pembangunan infrastruktur, seperti light rail transit (LRT) hingga tol layang.

Menghadapi kondisi seperti ini, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyarankan agar pengemudi tidak sembarangan mengerem atau pindah lajur. Sebab tindakan seperti ini bisa mengakibatkan kecelakaan.

"Sebab kalau mengerem atau pindah lajur ke kiri tiba-tiba, bisa tersambar kendaraan yang datang dari arah belakang maupun samping," ucap Jusri.

Menurut Jusri, mengerem atau pindah lajur bisa dilakukan jika kondisi aman. Dalam arti tidak ada kendaraan lain dari arah belakang maupun samping.

Jika lalu lintas sedang ramai, Jusri menyarankan pengemudi untuk melewati saja lubang jalan tanpa mengubah kecepatan.

Karena dengan mempertahankan kecepatan, ada potensi mobil akan "floating" alias mengambang dan mencegah perpindahan distibusi bobot ke roda depan.

"Kadang-kadang seseorang yang berpengalaman justru (saat menjumpai lubang) dia akan gas. Supaya bobot momentum distribusi bobot pindahnya ke roda belakang," ucap Jusri.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel