Di Balik Pesona Mitsubishi Xpander AP4
Mitsubishi resmi memperkenalkan Xpander AP4 Concept di ajang Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019. Mobil ini bukan sekadar barang pajangan, karena nantinya akan digunakan dalam ajang balap reli kelas AP4.
AP4 merupakan kelas yang dicanangkan oleh Motorsport New Zealand (MSNZ) dan Confederation of Australia Motorsport (CAMS) pada 2015. Awalnya AP4 diciptakan untuk menjadi alternatif karena mobil reli berjenis R5, yang merupakan spesifikasi World Rally Championship (WRC) terlampau mahal.
Pereli nasional Rifat Sungkar, yang juga merancang modifikasi Xpander tersebut, mengatakan, bahwa konsep AP4 lebih menitikberatkan pada pengurangan biaya produksi menjadi lebih ekonomis dibandingakn mobil reli berspesifikasi tinggi.
"Dengan menggunakan konsep AP4 para pelaku industri reli dapat menekan biaya produksi berkali lipat lebih murah karena basis yang digunakan adalah mobil harian yang saat ini beredar di pasaran, ujar Rifat beberapa waktu lalu di IIMS 2019.
Hal yang membuat AP4 lebih tejangkau adalah karena menggunakan mesin, gearbox, serta suspensi yang sama untuk seluruh bodi mobil. Artinya, bodi mobil konsep ini akan membuat seluruh mobil AP4 dapat berbagi suku cadang antar sesama tim yang saat kompetisi reli berlangsung.
Menurut Rifat, dirinya cukup percaya diri dengan Xpander ketika pertama kali menjajalnya di Jepang dan ketika membuat iklan. Kedua kesempatan tersebut menjadi titik terang menetapkan Xpander sebagai kendaraan balapnya.
"Dua impresi tadi buat saya berkesan, karena saya melihat komitmen dan keseriusan dalam membangun mobil untuk kebutuhan secara akomodasi, yang nyaman juga mudah dikendalikan meski wheelbase panjang," kata Rifat yang juga brand ambassador PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
Lantas apa saja rombakan yang dilakukan Rifat untuk mempersiapkan MPV keluarga ini tampil kompetitif di ajang AP4. Menyoal hal ini, Rifat mengatakan sudah banyak melakukan ragam ubahan, mulai dari penyesuaian di sektor sasis, bodi, sampai bagian mesin.
Sedangkan kaki-kaki, Rifat mengatakan bakal mengganti menjadi 4WD, begitu juga dengan transmisi yang akan diubah guna menyesuaikan regulasi. Paling signifikan adalah dari penyusutan berat keseluruhan dari Xpander, seperti diketahui seluruh interiornya sudah tak normal lagi, jok baris kedua dan ketiga sampai lapisan dek bawah dan atap sudah dikuliti dan diganti dengan palang besi sebagai roll bar.
Tidak sampai disitu, ke depan bagian kaca juga akan dicopot yang digantikan dengan material polycarbonate yang membuat bobot makin turun. Menurut Rifat, spesifikasi mobil balap AP4 bobotnya harus 1.230 kg, sementara untuk urusan dapur pacu masih menjadi rahasia dapur.
"Dengan melepas semua kaca itu menurunkan bobot yang cukup signifikan, karena otomatis juga ikut melepas rangkaian motor power window dan segala komponen lainnya juga," ujat Rifat.
Namun demikian dipastikan bila nantinya kapasitas Xpander akan didongkrak melalui tiga eksperimen mesin, yakni mesin Xpander yang tingkatkan menjadi 1.600 cc lengkap dengan turbo, mesin Eclipe Cross, serta mesin milik Evo. Bahkan Rifat menggaku ingin tenaga Xpander membeludak lebih besar dari standarnya.
Bila melirik dari mesin 1.600 cc yang digunakan dalam ajang AP4 rata-rata dayanya bisa tambus sampai 300 tk sampai 400 tk. Fantastis untuk sebuah ubahan mobil keluarga tujuh penumpang.