Ban RFT Belum Populer di Indonesia
Mobil-mobil mewah saat ini sudah banyak yang menggunakan ban jenis RFT (run flat tire), termasuk yang beredar di Indonesia. Ini makin diperkuat dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33/2018 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor.
Sebelumnya, setiap mobil diwajibkan memiliki ban cadangan. Kini, dengan peraturan di atas, mobil tidak diwajibkan membawa ban serep apabila sudah memakai ban RFT.
Ban RFT masih mampu dibawa berkendara meski dalam keadaan tanpa udara sekalipun, dengan kecepatan maksimal 80 kpj dan jarak sekira 80 km.
Salah satu produsen ban untuk mobil premium, Yokohama, mengakui bahwa perkembangan ban RFT di dunia memang sedang menjadi tren. Hanya saja di Indonesia belum terlalu dikenal, dan konsumen masih senang dengan ban konvensional, karena harganya jauh lebih murah.
"Kebetulan Yokohama adalah penyuplai ban RFT untuk BMW di Indonesia, tapi kami tidak menjual secara retail ban RFT, karena pasarnya masih kecil. Harganya juga lumayan mahal untuk satu buah ban RFT," jelas Deputy General Manager PT YHI Indonesia (Yokohama Indonesia) Eka Satria, Rabu (6/9/2018).
Yokohama sendiri masih fokus pada penjualan ban di segmen mobil premium. Alasannya, di segmen ini belum terlalu diisi oleh produsen ban lain, termasuk yang sudah memproduksi ban secara lokal.
Ban mobil listrik
Seiring dengan akan tumbuhnya tren mobil listrik dan hybrid, Yokohama Indonesia memperkenalkan ban terbarunya, Advan dB V552.
Ban ini diklaim mampu mereduksi kebisingan saat berkendara, dan disebut cocok dengan mobil elektrik yang dikenal senyap tanpa suara mesin.
"Advan dB V552 ini kami hadirkan buat MPV premium, sedan dan juga mobil dengan teknologi hybrid dan elektrik," jelas Eka lagi.
Di pasar ban mobil premium, Yokohama bersaing dengan Bridgestone, Michelin, serta Pirelli, dengan harga jual di kisaran Rp 1 juta sampai Rp 3 jutaan.