Harley-Davidson Terancam Dampak Perang Tarif Trump-Uni Eropa
Uni Eropa berencana menerapkan tarif impor pada produk ekspor Amerika Seerikat (AS), sebagai tindakan pembalasan terhadap proposal Presiden Donald Trump, di mana Amerika Serikat bakal menempatkan pajak 25 persen untuk baja impor dan pajak 10 persen aluminium.
Pasca pernyataan Trump tersebut, President of European Commission Jean-Claud Juncker, kemudian mengumumkan bahwa Uni Eropa akan mengenakan tarif untuk tiga komoditas utama asal AS, yaitu Harley-Davidson, Kentucky Bourbon dan celana Levis.
"Kami akan mengenakan tarif untuk ketika produk tersebut. Kami di sini dan mereka akan mengenal kami. Kami ingin hubungan yang masuk akal dengan Amerika Serikat, tapi kami tidak bisa begitu saja membiarkan itu, kata Juncker mengutip Motorcycle.com dari Reuters, Jumat (9/3/2018).
Kemudian Dennis Slater, President of the Association of Equipment Manufacturers yang berbasis di Milwaukee, Wisconsin AS mengatakan, Presiden Trump seharusnya tidak melemahkan tujuannya sendiri, untuk membantu produsen AS menang dengan menerapkan tarif kontraproduktif terhadap impor baja.
Baca juga : Trump Ancam Tarif Impor Mobil Eropa, Masalah buat Jerman
Sementara pihak Harley-Davidson, terkait kasus perang perdagangan antara AS dan Uni Eropa menuturkan, tujuan dari eksistensi HD sendiri, untuk membantu pelanggan memenuhi impian kebebasan di seluruh dunia.
Kami mendukung perdagangan bebas dan adil. Tarif impor pada baja dan aluminium akan menaikkan biaya untuk semua produk yang dibuat dengan bahan baku ini, terlepas dari asal-usulnya. Selain itu, tarif pembalasan dan penghukuman pada Harley-Davidson di pasar mana pun akan memiliki dampak signifikan pada penjualan, dealer, pemasok, dan pelanggan kami di pasar tersebut," ujarnya.
Tidak tinggal diam, sebenarnya Trum juga sudah membalas lagi sikap dari Uni Eropa tersebut, dengan mengancam memberikan tarif impor untuk produk otomotif Eropa yang dikirim ke AS. Ini yang kemudian akan membuat Jerman, rumah bagi banyak merek mobil pusing.