Alasan Daihatsu Tak Adopsi "Engine Start Stop Button"
- Untuk pertama kalinya Daihatsu menambah varian Xenia dengan menyematkan mesin 2 NR-VE 1.500 cc yang sebelumnya digunakan Avanza. Varian ini pun langsung menempati strata tertinggi di keluarga Xenia baru yang dihadirkan dalam versi transmisi otomatis dan manual.
Secara tidak langsung, keberadaan Xenia 1.500 cc menyaingi saudara kembarnya yakni Avanza Tipe G dan Veloz. Namun di antara keduanya, tetap ada perbedaan signifikan, salah satu seperti masalah fitur seperti absennya Engine Start Stop Button buat Xenia.
Saat menanyakan mengapa Daihatsu tak langsung menyematkan fitur pintar tersebut, Marketing Director Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, menjelaskan memang sejak perencanaannya fitur tersebut hanya diberikan khusus untuk Veloz.
"Perbedaan fitur menjadi strategi marketing untuk membedakan setiap varian. Kami ini berkolaborasi, dari semua varian paling tinggi itu Veloz, jadi diputuskan Veloz yang pakai fitur tersebut agar memiliki nilai jual lebih," ucap wanita yang akrab disapa Amel kepada wartawan, di BSD, Banten, Selasa (15/1/2019).
Amel menjelaskan, pada dasarnya Xenia juga bisa mengadopsi fitur tersebut, akan tetapi ada pertimbangan dari segi strategi pasar. Selain itu, nantinya juga akan sulit untuk memilah perbedaan spesifikasi dari tiap varian yang dibuat.
Kondisi ini sama halnya dengan perbedaan fitur pada tiap varian Xenia. Contoh seperti aplikasi perangkat keselamatan tambahan anti-lock braking system (ABS) dan electric brake distribution (EBD) yang dibuat hanya untuk Xenia 1.500 cc, sementara varian lainnya masih konvensional.
"Bukan tidak bisa untuk menyematkan perangkat ABS pada semua varian Xenia, tapi masalahnya kita melihat dari karakteristik konsumen. Untuk model Xenia entry level, konsumen cenderung fokus soal harga dibandingkan fitur, bila kita pasang ABS di semua varian harga tidak sesuai nantinya," ucap Amel.