6 Tanda Kaki-kaki Mobil Harus "Diurut" agar Tidak Pincang

Spooring ban secara rutin menjaga kemungkinan buruk efek jalan rusak.

Musim hujan sudah melanda sebagian wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek. Biasanya, curah hujan yang tinggi akan menimbulkan genangan, selanjutnya membuat beberapa bagian jalanan jadi berlubang.

Lubang yang disebabkanb banjir di berbagai ruas jalan menjadi momok seram bagi kaki-kaki mobil. Tak hanya komponen suspensi dan ban yang harus menahan beban makin berat, posisi roda jadi berubah

Untuk yang terakhir, solusinya membawa mobil ke bengkel khusus kaki buat "diurut". Penangangan pertama yang paling sederhana adalah spooring dan balancing.

Menurut Heri mekanik dari Cibubur Berkat Motor, dua proses ini untuk mencari keselarasan dan keseimbangan keempat roda. Spooring untuk menyelaraskan posisi roda kanan dan kiri supaya tidak limbung dan berat sebelah.

"Kalau balance, roda tidak bergetar (dirasakan disetir) pada kecepatan tertentu. Penyebabnya bobot roda tidak seimbang di setiap lingkar roda," jelas Heri.

1. Setir bergetar pada kecepatan tertentu, biasanya mulai terasa di atas 80 kpj. Getaran itu bahkan kadang sampai ke penumpang belakang dengan bunyi-bunyian ban yang tak seimbang. Jika dibiarkan, maka ban akan gundul pada bagian tertentu.

2. Mobil tiba-tiba berjalan miring, padahal setir lurus.

3. Tiba-tiba setir lebih dominan ke kiri atau kanan. Bila dilepas, maka mobil mengarah ke satu sisi. Jika ini terjadi, maka periksa dulu tingkat keausan ban. Ini bisa terjadi gara-gara kebotakan ban tidak merata. Kalau bukan ban, berarti mobil harus di-spooring, tukas Abdi.

4. Posisi setir sentral. Untuk mengetahuinya, luruskan posisi setir sesuai logo merek. Jika sudah merasa lurus, tapi mobil tetap berbelok sendiri, ya harus di-spooring.

5. Ketika membelokkan mobil, tiba-tiba terasa guncangan, padahal kondisi jalan mulus.

6. Kemudi berbelok, tetapi roda susah mengikuti dan cenderung lurus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel