Carlos Ghosn Kembali Ditahan
- Kasus yang menjerat mantan petinggi aliansi Nissan - Renault - Mitsubishi, Carlos Ghosn kembali memanas. Diberitakan, Ghosn kembali ditahan oleh petugas kepolisian Jepang untuk kasus baru yang dituduhkan kepadanya.
Kali ini tuduhan yang disematkan pada Ghosn adalah kerugian Nissan yang disebabkan penggunaan dana perusahaan sebesar 5 juta dollar AS untuk kepentingan pribadinya. Ghosn sendiri dijemput di kediamannya pada pukul 06.00 pagi waktu setempat.
Ghosn melalui pengacaranya mengungkapkan apa yang dituduhkan kepadanya tidak masuk akal dan sewenang-wenang. Perlakuan yang diterima Ghosn ini dinilai oleh media lokal sangat jarang dilakukan pihak kepolisian Jepang dimana ada seseorang yang sudah dibebaskan dengan jaminan kemudian ditangkap kembali.
Tuduhan baru ini dikatakan Ghosn merupakan upaya dari beberapa individual di Nissan untuk membungkamnya. Ghosn merasa dirinya tidak bersalah atas segala tuduhan yang dikenakan padanya.
Renault Akhirnya Tunjuk Bos Baru Pengganti Ghosn
Petugas kepolisian mengungkapkan untuk kasus baru ini Ghosn ditangkap terkait transfer dana sebesar 15 juta dollar AS yang dilakukannya untuk membayar sebuah diler Nissan di Oman. Menurut hasil penyelidikan terungkap bahwa Ghosn merugikan Nissan sebesar 5 juta dollar AS yang dikatakan masuk ke kantong pribadinya.
Penangkapan kembali Ghosn ini membuat babak baru perseteruan pria berusia 65 tahun tersebut dengan bekas perusahaan yang dipimpinnya. Ghosn dikenal sebagai pemimpin yang berhasil menghidupkan kembali Renault dan Nissan hingga disegani di dunia otomotif internasional.
Sebelumnya Ghosn sudah ditahan selama lebih dari 100 hari sejak November tahun lalu. Penahan tersebut terkait laporan keuangan yang tidak tepat dari pendapatannya. Ghosn kemudian dibebaskan pada Maret lalu dengan membayar uang jaminan sebesar 9 juta dollar AS.
Sebelum kembali ditahan, Ghosn berencana untuk membeberkan apa yang terjadi pada dirinya 11 April mendatang melalui akun media sosial Twitter miliknya yang baru. Saat ini belum ada keterangan dari Nissan maupun Renault terkait mantan pemimpin mereka ini.