Dampak Negatif Ban Mobil yang Kurang atau Kelebihan Udara
- Pemilik mobil banyak yang kurang sadar atau tidak tahu, jika tekanan udara pada bannya itu kurangan atau justru kelebihan. Sebab, terkadang jarang diperhatikan, ketika mesin menyala main langsung tancap gas saja.
Padahal, demi keamanan dan keselamatan bersama ada baiknya sebelum mulai mengemudi cek dulu komponen penting, termasuk tekanan udara pada ban.
Sebab jika tidak, Anda akan mendapatkan efek negatif dari ban yang kekurangan atau kelebihan udara.
Menurut Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat, efek buruk dari ban yang sering mengalami kurang udara adalah sebagai berikut:
- Tapak ban ke permukaan jalan semakin lebar, sehingga gesekan dengan permukaan makin lebar juga. Dampaknya butuh tenaga mesin lebih besar sehingga bahan bakar minyak (BBM) menjadi boros.
- Respon terhadap setir kemudi juga menjadi lambat dan berat.
- Terakhir, bisa merusak komponen ban seperti kawat, benang, maupun karet.
Selanjutnya efek buruk apabila ban selalu dalam keadaan kelebihan tekanan udara:
- Udara di dalam ban akan memadat dan saling berhimpitan sehingga membuat ban tidak bisa menyerap getaran. Dampaknya terasa duduk di bantalan yang kaku dan keras.
- Tapak ban yang menyentuh permukaan jalan akan mengecil sehingga dampaknya akan kurang stabil di kecepatan tinggi, dan bisa menyebabkan slip.
- Bagian tengah ban (yang banyak bergesekan dengan permukaan jalan) akan menjadi lebih cepat aus.
"Sebenarnya ukuran standar tekanan udara ada di pintu depan kanan, di bawah jok. Ikuti tekanan yang sudah diatur oleh produsen," kata Sapta kepada Kompas.com belum lama ini.
Namun, kata Sapta jika membawa muatan atau penumpang belakang, sebaiknya tekanan udara di tambah dari ukuran standar. Sebagai contoh ban depan bisa menggunakan 33 Psi, sedangkan belakang 36 Psi.