Chevrolet Juga Angkat Kaki dari Vietnam
Tiga tahun setelah beres-beres peralatan produksi di Indonesia, General Motors (GM) juga berubah status dari pemanufaktur menjadi importir di Vietnam.
GM mengalihkan operasi mereka, produksi dan distribusi, ke perusahaan swasta konglomerat terbesar di Vietnam, Vingroup.
GM menyerahkan produksi lokal mereka di Vietnam kepada bagian dari Vingroup, VinFast Trading and Production. Sedangkan distribusi dengan hak eksklusif diberikan kepada Vingroup JSC.
Kerja sama strategis GM-Vinfast akan menempatkan merek Chevrolet dan jaringan diler pada posisi terbaik untuk perkembangan jangka panjang di Vietnam dengan memanfaatkan skala global dan keahlian GM dikawinkan bersama kekuatan domestik Vinfast, kata President GM International Barry Engle.
Transisi itu juga termasuk pengalihan kepemilikan pabrik GM di Hanoi, jaringan diler, karyawan. Semua peralihan bakal selesai pada akhir 2018.
Pabrik GM di Hanoi bakal berhenti memproduksi mobil Chevrolet dan berganti melahirkan kendaraan VinFast mulai 2019. Mobil Chevrolet masih dijual di Vietnam namun melalui skema impor.
VinFast berencana memproduksi setidaknya lima model pada 2019. Sebelumnya VinFast sudah membangun pabrik di utara provinsi Hai Phong dan menyebut bakal meluncurkan sedan, SUV, mobil kota, mobil listrik, dan bus listrik pada akhir 2019.
Visi kami membangun sistem eco produksi otomotif yang termasuk di dalamnya perakitan, penyuplai komponen dan diler, serta jaringan industri pendukung, kata CEO VinFast Jim DeLuca kepada Reuters disiarkan lagi oleh Just Auto, Jumat (29/6/2018).