Bos Mitsubishi Indonesia Ditunjuk Pimpin Prinsipal Global
- Mitsubishi Motor Corporation (MMC) telah mengumumkan pada Jumat (17/5/2019), petang, CEO Osamu Masuko akan mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Juni mendatang. Sebagai penggantinya adalah Takao Kato yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Indonesia (MMKI).
Kabar ini dibenarkan oleh Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura. Nakamura mengungkapkan Kato saat ini sudah berada di Tokyo untuk bersiap mengumumkan perkenalannya ke media di negeri Sakura tersebut. Kato akan menjadi orang nomor satu di prinsipal.
Sekitar dua jam lalu, baru saja saya mendapat kabar dari Jepang bahwa Presiden Direktur MMKI, Takao Kato akan ditunjuk sebagai CEO Mitsubishi Motors Corp, ucap Nakamura di kawasan Menteng, Jakarta Pusat (17/5/2019).
Penunjukkan Kato menurut Nakamura menjadikan bukti bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi Mitsubishi. Diharapkan dengan penunjukkan Kato dapat membuat Indonesia basis yang penting bagi Mitsubishi di percaturan otomotif dunia.
Penjualan Mitsubishi Fuso Ikut Kena Imbas Pilpres
Nakamura mengatakan, klaim hasil penjualan Mitsubishi di Tanah Air pada kuartal pertama tahun ini mencapai 34.100 unit. Mayoritas masih dari Xpander dengan penjualan sebanyak 17.902 unit atau 31,4 persen dari total pasar low MPV saat ini.
Angka ini juga merupakan sumbangan dari penjualan model Triton dan L300 yang masing-masing menguasai pasar sebesar 61 persen dan 76,7 persen.
Tidak lupa pada Maret lalu kami berhasil mencapai penjualan Xpander ke 100.000 unit. Ini merupakan rekor pencapaian tercepat dalam segmen small MPV di Indonesia, ucap Nakamura.
Penunjukkan Kato ini bertepatan dengan laporan menurunnya profit penjualan kendaraan dari Januari sampai Maret sebesar 821 juta dollar AS yang disebutkan akibat permintaan terhadap mobil yang menurun, perang dagang global dan kebutuhan menghadirkan teknologi terbaru.
Penunjukkan Kato juga masih bertepatan dengan skandal di rekan aliansi mereka yakni Nissan dan Renault. Mantan pimpinan aliansi ketiga perusahan tersebut, Carlos Ghosn, masih berurusan dengan pihak berwenang akibat pelanggaran finansial.