Cerita Jelajah Jakarta-Serpong dengan All New Daihatsu Sirion (2)
Setelah berucap cukup panjang soal kenyamanan interior dan ergonomi generasi ketiga Siron di tulisan pertama, kali ini tersisa hutang untuk menceritakan pengalaman mengendarai, terutama soal performa dan handling-nya.
Hampir seluruhnya berbeda dengan model lawas, di mana All-new Daihatsu Sirion menggunakan mesin bensin baru 1NR-VE, DOHC, Dual VVT-i, 4-silinder, 1.3-liter menggantikan model sebelumnya K3-VE 4-silinder berkapasitas sama. Mesin ini juga digunakan pada salah satu varian Xenia.
Mendapat jatah varian bertransmisi otomatis, masuk kabin mobil dan beradaptasi sejenak, mesin mulai dinyalakan hanya dengan menekan tombol engine start/stop, yang posisinya ada di sebelah kiri kemudi.
Tentu saja, jangan lupa untuk menginjak pedal rem terlebih dahulu untuk matik atau pedal kopling buat yang bertransmisi manual. Kalau tidak dilakukan, biasanya bikin pengemudi panik, karena mesin tidak hidup.
Masuk ke posisi transmisi D, lepaskan rem parkir, mobil mulai berjalan hanya dengan mengendurkan injakan rem. Butuh lebih banyak torsi di awal, tekanan kemudian ditambah pada pedal gas, yang rasanya tak begitu responsif.
Baca juga : Panduan Tes Singkat buat yang Minat Daihatsu Sirion
Itu terbilang cukup normal, nampaknya sudah jadi karakter transmisi konvensional, yang memang di awal-awal sedikit kurang berisi. Mesin 1.3-liter juga mamang dipilih sesuai habitat ini, city car, jadi mengedepankan efisiensi, bukan akselerasi.
Meski begitu tak perlu khawatir, buat yang ingin isian tenaga mobil di awal cukup baik, mulai saja transmisinya di posisi gigi 2 dan berlanjut ke posisi 3. Baru setelah mobil melaju konstan kembali pindahkan ke D. Memang tangan harus standby di tuas persneling, untuk rajin-rajin mengganti-ganti posisi gigi.
Cukup lama berjibaku di tengah kemacetan ibukota, akhirnya mobil masuk jalan bebas hambatan. Beruntung jalurnya cukup kosong, jadi Sirion bisa digeber sekaligus menjajal kemampuannya untuk melakukan overtaking.
Dalam kondisi jalan lurus dan aspal halus, nyaman mengemudikan Sirion. Kemudi tidak begitu ringan dan juga berat, jadi tak mudah goyang pada kecepatan 80-an kilometer per jam, atau masih pada batas legal.
Menariknya, pada saat melakukan changing lane dan menyalip di kecepatan sekitar 70 kpj lebih, mobil tidak terasa ngebuang alias cukup stabil. Memang, salah satu tim engineer Daihatsu menyebut, kemampuan seperti itu, jadi salah satu kelebihan Sirion terbaru ini.
Namun memang, nilai plus di banyak tempat juga bersandingan dengan sisi negatifnya, walaupun hal tersebut pasti melalui perhitungan matang. Seperti ketika akan keluar tol, Sirion kemudian melalui speed trap dan terasa sekali bantingan (suspensi) terbilang keras.