Cerita Komunitas Off-Road Saat Menjelajah Kalimantan
- Jambore antar komunitas mobil 4x4 lintas negara diadakan di Sarawak pada 13-16 September silam. Gelaran bertajuk The 3rd Edition of The Sarawak 44 Jamboree tersebut juga diikuti oleh dua komunitas mobil off-road asal Indonesia, masing-masing Mercedes Jip Indonesia (MJI) dan Adventura. Mereka berangkat dengan dua mobil, yakni Mercedes-Benz G-Class 280 GE dan Land Cruiser 80 Series.
Kepala Rombongan, Suwandi menyatakan ada lima orang yang berangkat ke Sarawak, tak terkecuali dirinya. Berangkat dari Samarinda, Kalimantan Timur pada 6 September, Suwandi dan rekan-rekannya melewati perjalanan panjang mengarungi wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat hingga akhirnya tiba di Sibu pada 12 September.
"Saat akan melewati Pos Perbatasan Indonesia-Malaysia di Sarawak pada 11 September, kami sempat tidak bisa melintasi perbatasan di karenakan berhalangan dengan jam operasional dari imigrasi perbatasan yang sudah tutup. Jadi perjalanan dilanjutkan keesokan harinya," tutur Suwandi kepada Kompas.com, Minggu (23/9/2018).
Jambore antar komunitas mobil 4x4 di Sarawak tercatat dihadiri sekitar 178 partisipan. Kegiatan ini diisi perjalanan bersama para partisipan menjelajahi rute melalui hutan huhan tropis dari Sibu hingga Kapit di Sarawak.
Rute yang dilalui peserta cukup menantang. Bahkan ada beberapa peserta mengalami kerusakan pada mobilnya, dari mulai overheat gearbox, gearbox rusak, overheat engine, hingga masalah pada kopling.
"Ada beberapa peserta yang bahkan sudah mengalami kerusakan sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan dan terpaksa dilakukan evakuasi ke kota terdekat," ucap Suwandi.
The 3rd Edition of The Sarawak 44 Jamboree ditutup di Kapit pada 16 September. Tim dari MJI dan Adventura sempat menerima penghargaan sebagai The Furtherest Overlander dari penyelenggara sebagai peserta dengan rute terjauh yang datang menghadiri acara tersebut.
Menurut Suwandi, bila dijumlah secara keseluruhan, total jarak yang ia tempuh dari Samarinda sampai ke Kapit hingga akhirnya kembali ke Samarinda mencapai sekitar 6.000 kilometer.