Gara-gara Motor Kustom, Pasar Moge Bekas Menggeliat

Penjualan moge Bekas di Yogyakarta


- Selain menggerakan industri kecil, maraknya dunia kustom otomotif rupanya memberikan angin segar bagi penjualan sepeda motor bekas berkubikasi besar alias moge. Lantaran banyak masyarakat yang mendadak kustom, pasar moge pun makin menggeliat.

Salah satunya seperti yang diutarakan Denny dari showroom moge bekas Big Bang Bikes (BBB) yang bermarkas di Ngaglik, Yogyakarta. Menurut Deny, sejak tiga tahun belakangan, tren moge bekas cukup subur mengikuti industri motor kustom yang makin banyak peminatnya.

"Kalau lima sampai enam tahun lalu penjualannya karena banyak komunitas moge yang tumbuh, mulai dari Harley-Davidson sampai moge-moge sport, nah saat ini lebih ke pecinta motor kustom. Artinya ini lebih luas karena dari beragam kalangan, bukan dari komunitas jadi pasarnya Alhamdulillah mengikuti juga," kata Deny saat berbincang dengan Kompas.com di ajang Kustomfest 2018, Minggu (7/102018).

Perputaran moge bekas yang berangkat dari penggila kustom menurut Deny jauh lebih signifikan dibandingkan dari kalangan komunitas. Bila dulu penjualan satu bulan hanya sekitar delapan sampai 10 unit, saat ini bisa sampai 15-20 unit dalam satu bulan.

Sementara untuk tipe moge yang paling banyak dicari diakui tidak menentu, tergantung dari selera masing-masing konsumen. Tapi soal Harley-Davidson sendiri , secara penjualan diakui cukup stabil karena pecinta moge rata-rata dominan ke motor asal Amerika Serikat ini.


"Harley itu lebih stabil, karena di mata orang, moge itu identik Harley, jadi secara pasar cukup stabil, apalagi banyak motor kustom yang juga mengandalkan mesin Harley. Kalau untuk moge sport, trennya baru belakangan ini jadi belum terasa signifikan karena unitnya pun masih tidak terlalu banyak," kata Denny.

Untuk segmentasi pasar, meski showroom berada di Yogyakarta, tapi penjualan moge BBB sendiri cukup luas. Konsumenya bukan sekadar dari kawasan Jawa Tengah dan sekitarnya, namun dari Jakarta, bahkan sampai luar pulau.

"Yogyakarta pasarnya ada, lalu seperti kota besar Solo dan Jakarta. Sempat beberapa kali juga kirim ke Kalimantan. Tergantung dari pesanan konsumen saja, kalau ada barang dilihat cocok bisa langsung deal, tapi kalau mereka pesan unit-unit yang tidak ada kita pasrah saja," ujar Deny.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel