Cerita Petualangan Daihatsu Terios di Malaysia
- Akhir pekan lalu tujuh unit Daihatsu Terios yang mengikuti kegiatan "Terios 7 Wonders" berhasil tiba di Malaysia. Perjalanan ke negeri tetangga itu menempuh jalur darat, yaitu dari Pontianak melintas ke Pos Batas Lintas Negara Entikong, berlanjut ke Sarawak, dan Kuching, Malaysia.
Sebelum tiba di Malaysia, hari pertama semua peserta termasuk Kompas.com berkunjung ke Rumah Adat Dayak Radakng, Tugu Khatulistiwa, Pontianak.
Usai sampai di negeri tetangga perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi Kuching Statue yang merupakan ikon negara bagian Sarawak dan dan menikmati nuansa malam di Kuching waterfront sebagai destinasi wonders ke-3 dan wonders ke-4 di Kuching, Malaysia.
Petualangan Daihatsu Terios Tiba di Malaysia
Esok harinya, destinasi yang dituju yakni, Bako National Park atau taman nasional tertua yang ada di Sarawak. Taman yang sudah dipelihata dan dibuka sejak 1957 itu memiliki 316 spesies tumbuhan, 22 spesies burung, 24 spesies hewan reptilia, dan binatang berdarah dingin, serta 57 mamalia.
Dalam perjalanan menuju Bako National Park, tim ekspedisi menemui berbagai kontur jalan, mulai berkelok-kelok dan kadang menanjak. Namun tetap dapat dilalui dengan lancar karena Terios ini memiliki fitur Hill Start Assist (HSA) yang berfungsi menahan mobil agar tidak mundur saat berhenti di tanjakan.
Kelengkapan fitur lain seperti 6 speaker dan 2 tweeter serta Power outlet di semua baris juga memberikan kualitas audio lebih baik dan memudahkan tim ekspedisi mengisi daya baterai ponsel pintar selama di perjalanan.
Destinasi wisata Alam Sarawak Malaysia yang menjadi wonders keenam, yaitu Semenggoh Nature Reserve. Di sini tim ekspedisi menjumpai tiga jenis orang utan yang dilindungi karena
hampir punah.
Selanjutnya, perjalanan di tutup dengan wonders ketujuh, yaitu Toa Pe Kong yang merupakan kelenteng tertua di Kuching. Usia Kelenteng ini hampir 200 tahun dan sangat populer bagi pemeluk agama Konghucu, terutama di Malaysia.
Tempat itu merupakan destinasi terakhir dalam kegiatan bertajuk "Terios 7 Wonders". Selama di perjalanan dan menuju ke tempat wisata itu, tim ekspedisi menggunakan Daihatsu Terios.
Nilai plus dari low sport utility vehicle (LSUV) itu, jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya gejala limbung sudah jauh berkurang. Duduk sebagai pengemudi atau penumpang di belakang tidak gampang mual.
Selanjutnya, Terios generasi kedua ini juga sangat mudah dan nyaman dikemudikan. Posisi duduk pengemudi dan penumpang cukup nyaman, bahkan tidak membuat pinggang cepat pegal.
Meski begitu, bukan berarti Terios ini tidak punya nilai negatif. LSUV jagoan Daihatsu ini jika menurut penilaian Kompas.com yang ikut perjalanan "Terios 7 Wonders", yakni suspensi kurang begitu empuk, tenaga di putaran tengah hingga atas dirasa kurang begitu maksimal.
Kondisi itu dirasakan ketika melintas di jalan yang banyak tanjakan, serta turunan. Namun, secara keseluruhan jelas lebih baik dibanding generasi pertama.