Cuaca Panas, Masalah Pemilik Mobil Sport di Indonesia
- Kendaraan berjenis sport atau supercar jadi salah satu jenis kendaraan yang eksistensinya semakin banyak. Biasanya spesifikasi mesin berkubikasi besar punya performa yang pasti gahar.
Sayangnya, tidak seperti negara asal di Eropa dan Amerika, suhu udara di Indonesia membuat mesin-mesin tersebut bekerja di suhu panas. Padahal mereka membutuhkan pendinginan untuk bekerja di performa tinggi.
"Suhu tinggi ini jadi masalah karena sebenarnya pendinginan mereka juga diperlukan saat menghantarkan performa mesin. Selama ini suhu panas yang jadi salah satu masalah pemilik mobil sport di Indonesia," ucap Marketing Manager Retail Timurraya Kurnia Manunggal, distributor pelumas Lubrication Engineer (LE), Natalyus Purnomoadi saat ditemui beberapa waktu lalu.
Natalyus mengungkapkan, salah satu yang paling diperhatikan pemilik kendaraan sport untuk mengatasi suhu panas di kendaraan mereka adalah memilih pelumas mesin yang tepat. Spesifikasi utamanya adalah pemilihan pelumas yang dapat bekerja dan tahan terhadap panas.
Untuk itu perlu pengetahuan tentang produk pelumas yang dipilih. Biasanya para pengguna mobil sport mempelajari dulu pilihan pelumas yang akan digunakan baik dari pencarian di internet sampai rekomendasi sesama pengguna.
Natalyus mencontohkan produk LE yang memiliki zat-zat aditif seperti Almasol, Monolec, Duolec dan Quinplex. Zat-zat ini memiliki fungsi tersendiri untuk bekerja di suhu panas ekstrem.
Almasol misalnya dijelaskan bekerja di suhu sampai 1.038 derajat Celcius dan berguna untuk meminimalkan keausan logam, menahan beban berat dan mencegah kontaminasi kimia.
"Intinya meminimalkan kontak antara logam sehingga mengurangi gesekan, panas dan aus yang menjadi masalah pada mesin kendaraan bermotor," ucap Natalyus.
Natalyus mengungkapkan harga pelumas mesin kendaraan sport juga tidak bisa dibilang murah. Ini sebabnya pilihan pelumas yang tepat juga menjadi investasi untuk perlindungan mesin agar berumur panjang.