AMMDes Mulai Dipasarkan Bulan Depan
- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memastikan bila Alat Mekanis Multiguna Pedesaan ( AMMDes) alias mobil desa siap untuk dipasarkan April 2019. Kendaraan yang kerap disebut sebagai mobil pak tani ini pun diklaim telah melalui ragam pengembangan agar kompetitif di pasar domestik.
Pengembangan angkutan pedesaan ini arahnya memang digunakan untuk di pedesaan, misalnya untuk mendukung pascapanen atau alat angkut hasil hortikultura, kata Airlangga dalam keterangan resminya, Selasa (26/3/2019).
Meski tidak memberikan informasi mengenai harga, namun Airlangga memastikan bila pemasaran AMMDes akan disertai dengan penjualan peralatan penunjang produksi. Mulai dari pompa irigasi, perontok padi, pengolah jagung, pembuat serpihan es, penjernih air, alat panen pisang, dan lain sebagainya yang akan dijual secara terpisah.
AMMDes diklaim telah melalui rangkaian uji coba di beberapa kawasan untuk membuktikan kemampuannya. Uji tipe dengan model dasar berupa unit yang dilengkapi flat deck dan power take off (PTO) juga telah dilakukan.
Secara spesifikasi, mobil pak tani ini akan mengaplikasi penggerak tunggal yang dirancang dengan kecepatan maksimal 30 kpj dengan mesin berkubikasi 650 cc dan tenaga sebesar 14 tk. Menariknya, secara komposisi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) AMMDes mencapai 90 persen, hanya transmisi dan beberapa bagian dari mesin saja yang masih berstatuskan impor.
AMMDes memiliki spesifikasi teknis khusus sehingga mampu mengakses daerah dengan kondisi medan yang sulit. Uji tipe udah dilakukan di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan dalam waktu dekat mereka akan keluarkan izinnya. Tentunya, AMMDes akan menjadi solusi bagi masyarakat di pedesaan. Bahkan salah satunya sedang diuji coba sebagai feeder ambulans di pedesaan, ujar Airlangga.
Selain rangkaian uji coba, mengenai ketersediaan suku cadang di pasaran juga sudah disiapkan, begitu juga dengan distributornya. Airlangga berharap penggunaan kendaraan asal Klaten, Jawa Tengah, yang kini diproduksi bersama Wintor di Citeureup, Jawa Barat, dapat menopang peningkatan produktivitas pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Ditargetkan produksi AMMDes akan terus meningkat menjadi 9.000-15.000 unit per tahun, kata Arilangga.