Geely Beli Hampir 10 Persen Saham Daimler
Setelah kabar BMW yang sudah menandatangani letter of intent (LOI) dengan produsen China Great Wall, kali ini kabar dari rekan senegaranya Daimler yang menyerahkan hampir 10 persen saham untuk dibeli Geely.
Mempertaruhkan dana senilai 9 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 126 triliun, Zhejiang Geely Holding Group berharap bisa mengakses teknologi perusahaan Jerman tersebut, mengutip Reuters, Sabtu (24/2/2018).
Geely saat ini sudah menjadi pemilik Volvo, kemudian pada tahun lalu menguasai 49,9 persen saham di produsen otomotif Malaysia Proton. Setelah kesepakatan bersama Daimler tersebut, Geely akan melampaui Kuwait Investment Authority, yang saat ini memegang 6,8 saham Daimler.
Li Shufu, Penemu sekaligus Pemilik Geely mengatakan pada hari Sabtu, pihaknya tidak ada rencana setidaknya pada saat ini, untuk meningkatkan saham lebih lanjut (lebih dari 10 persen). Sebagai gantinya, dirinya akan berusaha untuk membentuk aliansi dengan Daimler, untuk mengembangkan kendaraan listrik dan kendaraan penggerak sendiri (otonomos).
Baca juga : Geely Bakal Pakai Mesin Buatan Volvo
Tujuannya untuk menanggapi tantangan dari pesaing baru seperti Tesla, Google dan Uber, yang kesemuanya sudah mengerjakan mobil teknologi baru mereka sendiri.
Tidak ada pemain industri mobil saat ini yang kemungkinan akan memenangkan pertarungan melawan penyerang dari luar tanpa teman. Demi mencapai dan menegaskan kepemimpinan teknologi, seseorang harus menyesuaikan cara berpikir baru lewat berbagi dan menggabungkan kekuatan. Investasi saya di Daimler mencerminkan visi ini, ujar Li.
Hanya dua atau tiga manufaktur yang kemungkinan akan bertahan di industri otomotif ke depan, seorang sumber yang mengetahui arah pemikiran Li mengatakan kepada Reuters. Ini yang kemudian mendorong Geely untuk mencari akses ke pembuat mobil dengan keunggulan teknologi.