Blusukan ke Pabrik Esemka di Boyolali
- Meski sudah berdiri megah, namun pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, masih menutup diri dari lingkungan sekitar. Kondisi ini terlihat dari sikap petugas jaga yang langsung mengusir dari dalam pintu pagar berlabel PT Solo Manufaktur Kreasi, saat Kompas.com berkunjung, Senin (8/10/2018).
Penasaran dengan sikap petugas yang ketat, apalagi ditambah dengan penampakan adanya deretan mobil pikap berwarna putih, akhirnya Kompas.com mencoba untuk blusukan ke area desa yang barada di belakang pabrik tersebut.
Namun sebelum mengintip dari belakang pabrik, Kompas.com sembat bertanya kebeberapa warga sekitar. Beberapa mengakui suka melihat ada deretan mobil di depan bagian samping pabrik, namun untuk jenisnya sendiri mereka mengaku tidak tahu menahu.
"Sudah ada, tapi enggak tahu itu mobil apa jenis apa, enggak ngerti. Kadang itu di depan kadang di samping lalu ditutupi, gitu tok," ucap Ismin, salah satu warga setempat yang sering melintas di depan pabrik.
Menurut penuturan warga lain, beberapa waktu lalu sempat ada rombongan truk besar dari yang berbondong-bondong masuk ke dalam pabrik tersebut dari arah Sambi. Sebagian ada yang tertutup, sebagian terlihat membawa mobil.
"Bulan lalu itu malam-malam ramai truk masuk ke situ (pabrik). Tidak tahu bawa apa, karena seperti bawa peti kemas, ada yang bawa mobil juga putih-putih (warna). Kondisinya dari kemarin-kemarin gitu aja, enggak terlihat kayak pabrik, sepi-sepi di depannya," ucap warga yang enggan disebut namanya tersebut.
Usai mendapat informasi tersebut, Kompas.com melajutkan masuk ke dalam Desa Demangan untuk ke bagian samping belakang pabrik. Kondisi jalan yang sempit membuat beberapa kali mobil sulit memutar balik saat salah berbelok.
Perjalanan Kompas.com harus berhenti sampai di samping belakang pabrik dana melihat kondisi dari kejauhan. Nampak seluruh bangunan sudah berdiri seperti hanggar produksi hingga ke bagian belakang. Bagian samping dekat sawah, masih ada lahan kosong yang tanahnya mulai diuruk.
Namun dari pantauan langsung, tidak telihat ada aktivitas apapun di area pabrik selain petugas keamanan tadi yang berada di depan saung pintu masuk. Namun Kompas.com sempat menemui salah satu perangkat desa.
Menurutnya, dari pabrik dibangun sampai saat ini belum terlihat banyak aktivitas. Beberapa kali memang terlihat ada tamu menggunakan mobil masuk ke dalam, namun tidak diketahui itu siapa.
"Dulu sempat ikut mengurus dan mensosialisasikan ke warga, tapi sejak mulai dibangun sudah tidak ada komunikasi lagi. Kalau saya sendiri kurang perhatiin kondisinya, cuma dengar-dengar kalau sudah ada mobil, kalau produksi tidak tahu karena memang tertutup," ucapnya, yang juga menolak untuk disebutkan namanya.