Bukti Pelindung Kepala Halo Menyelamatkan Nyawa Pebalap
Banyak pihak mengkritik penggunaan pelindung kepala pebalap, halo, untuk digunakaan pada Formula 1 (F1) dan Formula 2 (F2) mulai musim ini. Namun skenario kecelakaan yang terjadi di F2 pada akhir pekan lalu di Barcelona seolah menjawab betapa pentingnya kehadiran halo di lintasan.
Kecelakaan itu melibatkan pebalap BWT Arden Nirei Fukuzumi dan pebalap Russian Time Tadasuke Makino. Keduanya bersentuhan di tikungan ke-4 sampai akhirnya ban belakang mobil Fukuzumi menginjak halo mobil Makino.
Posisi ban saat itu sangat dekat sekali dengan kepala Makino. Keduanya masuk ke area kerikil, namun tidak ada yang cedera.
Mikano percaya halo menyelematkan hidupnya, meski pada awalnya dia tidak begitu terpukau dengan itu.
Saat pertama mencoba mobil ini saya tidak berpikir halo bagus, karena sulit untuk melihat, tapi hari ini halo membantu saya, kata Mikano, diberitakan motorsport.com, Kamis (18/5/2018).
Itu sangat penting. Saya mengerti sekarang cara kerja halo. Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi tanpa halo saya pikir ban akan menyentuh helm saya, katanya lagi.
Charlie Whiting, Direktur Balap F1 dan F2 menyampaikan kecelakaan itu akan diinvestigasi. Dia menyebut kejadiannya bakalan lebih parah buat pebalap tanpa halo.
Bahkan jika itu tidak menyelamatkan nyawanya itu mungkin bakal berakhir buruk tanpa halo, dinilai dari kejadian di trek, kata Whiting.
Ada banyak kritikan tentang halo dari para pebalap. Salah satunya halo dinilai menyulitkan pebalap saat hujan karena sulit mengetahui seberapa deras air yang turun. Selain itu halo juga dipandang mengurangi estetika. Walau banyak argumen, pada kenyataannya halo menambah persentase perlingungan keselamatan pebalap yang selama ini mengemudikan mobil tanpa atap.