Cara Honda Cetak SDM Berkualitas
- Gelaran Honda Skill Contest kembali dihelat oleh PT Honda Prospect Motor (HPM) pada 17 Februari 2019. Ajang ke-15 ini bukan hanya menjadi kontes keterampilan bagi para mekanik, tapi juga spare part, wiraniaga, sampai customer care officer, dari seluruh diler Honda di Indonesia.
Sebanyak 80 orang berhasil disaring dari tahap awal seleksi yang jumlahnya mencapai 1.100 peserta. Para finalis yang lolos terdiri dari 10 orang wiraniaga, 10 orang service advisor, 40 orang dari teknis servis yang terdiri dari teknis pair maintenance dan repair, dan sisanya dari bagian spare part dan customer car.
Jensi kompetisi akan disesuaikan dengan masing-masing ketegori. Mulai dari pengetauan produk dan kemampuan melayani pelanggan, penguasaan pengetauan soal suku cadang, penanganan keluhan bagi konsumen, dan teknisi repair, pair maintenance, serta servis advisor untuk kategori teknisis servis.
Marketing & After Sales Service Director HPM Jonfis Fandy, mengatakan, bahwa acara ini merupakan salah satu bentuk konsistenti Honda dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari setiap bidang untuk menghadapi ketatnya persaingan dan memberikan layanan terbaik bagi konsumennya.
"Sejak 2001 kita sudah jalankan dengan skala yang lebih besar. Tujuan acara ini agar para pelaku ini tetap memiliki semangat karena mereka harus berusaha kerasa untuk menyenangkan konsumen melalui hasil kerja yang bagus. Setalah dari sini, kita biasanya akan bawa ke tingkat Asia," kata Jonfis kepada wartawan di Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Menurut Jonfis, acara ini sangat penting karena menjadi barometer dalam mengukur kemampuan dari masing-masing individu sesuai bidangnya. Contoh untuk pemenangan mekanik, nantinya akan menjadi role model atau patokan bagi para rekan lainnya.
Jonfis menjelaskan secara kualitas keahlian disandingkan dengan tingkat Asia, mekanik Indonesia tidak kalah saing. Bahkan tahun lalu mekanik Honda yang ikut berkompetisi sempat meraih prestasi di tingkat Asia.
"Acara ini menjadi tolak ukur dari kemampuan para SDM yang kami punya. Secara tidak langsung, karir mereka ke depan juga akan mengalami progres yang lebih baik, misalnya dari maintenancenanti menjadi diagnosis dan sebagainya," kata Jonfis.