Demi Keselamatan, 1 Sepeda Motor Hanya untuk 2 Orang

Pemudik dengan sepeda motor menempuh jarak hingga 400 kilometer dari Comal Pemalang, Jawa Tengah, ke Gubeng Surabaya, Jawa Timur, dengan sepeda motor tua bersama istri dan ketiga anaknya.

- Sepeda motor pada umumnya diperuntukan hanya buat dua orang, yang terdiri dari satu pengemudi dan satu lagi penumpang. Tetapi, pada kenyataan sering ditemukan membawa lebih dari dua, bahkan hingga lima orang.

Salah satu contoh, Yoan Heru yang merupakan pemudik asal Comal, Pemalang, Jawa Tengah. Dia setiap tahun mudik ke kampungnya di Gubeng, Surabaya dengan istri dan anak-anaknya.

Moda transportasi yang dipilih Yoan, yaitu motor lawas Suzuki Tornado 2 tak. Dia mudik bersama istri dan ketiga anaknya menyusuri pantura sepanjang 428 kilometer. Artinya, dalam satu motor terdapat lima orang.

Kisah ini menarik untuk dilihat dari sisi keselamatan berkendara. Instruktur keselamatan berkendara dari Rifat Drive Labs, Andry Berlianto mengungkapkan apa yang dilakukan pemudik seperti Yoan merupakan kasus yang jamak ditemui saat musim Lebaran.

"Pilihan transportasi memang beragam, dan kita tentu tidak dapat memaksakan pilihan masing-masing orang. Namun yang dilakukan pemudik ini tinggi risiko kecelakaanya di jalan raya," ucap Andry yang dihubungi Selasa (4/6/2019).

Andry menjelaskan, pada dasarnya satu motor itu maksimal hanya untuk dua orang saja. Hal ini karena selain masalah keamanan, desain motor hanya diciptakan untuk dua orang saja.

Menurut dia, kelebihan muatan akan membuat pengendara kesulitan menjaga keseimbangan dan bereaksi ketika menghadapi halangan di jalan. Selain itu dengan membawa banyak penumpang, pengendara rentan dihinggapi kelelahan.

"Kalau badan lelah berujung pada ketidaksiapan dalam membaca situasi lingkungan. Ujung-ujungnya bisa kecelakaan," ucap Andry.

Andry pun menyarankan pada pengendara motor untuk tidak membawa barang bawaan atau penumpang melebihi kapasitas. Ada cara lain untuk menghemat dan tetap selamat, misalnya mengirimkan dulu barang bawaan ke kampung halaman dari jauh-jauh hari.

"Kalau bersama dengan keluarga, anggota keluarga lain naik angkutan umum, bapak tetap bawa motor sampai kampung. Kalau tetap bawa barang, bawaan tidak lebih dari kepala dan tidak lebih lebar dari setang kemudi," ucap Andry.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel