Apakah itu Radius Putar?
Sebelum memutuskan membeli mobil, bisa jadi jarang konsumen memperhitungkan soal radius putar. Padahal, ukuran kemampuan mobil untuk melakukan putaran itu penting sebagai acuan penggunaan sehari-hari, misalnya ketika menikung di gang atau hendak parkir.
Radius putar adalah hitungan seberapa besar lingkaran yang bisa dibuat mobil saat membelok. Biasanya, buat mengukur itu mobil tidak perlu berputar sampai 360, cukup 180 atau setengah lingkaran lalu jarak diameternya sudah diketahui dan digunakan sebagai besar radius putar.
Anton Khristanto, R & D Manager Nissan Motor Indonesia, menjelaskan, radius putar dihitung ketika mobil membelok pada posisi setir berputar sampai mentok. Cara Nissan menghitung radius putar yaitu dihitung dari titik pusat lingkaran sampai ke posisi ban yang berada di sisi luar. Misalnya saat berputar ke kanan, berarti ban depan kiri yang berada di sisi luar.
Istilah buat cara menghitung Nissan dan kemungkinan dipakai oleh banyak pabrikan lain adalah curb to curb. Ada cara lainnya buat menghitung radius putar yaitu wall to wall.
Beda dari curb to curb, metode wall to wall dihitung dari titik pusat lingkaran sampai ke bodi mobil sebagai sisi terluar. Elemen yang mempengaruhi wall to wall adalah overhang atau bemper mobil. Hitungan wall to wall lebih baik digunakan sebab menunjukan kemampuan mobil sebenarnya saat putar balik.
Biasanya, semakin kecil mobil berarti radius putarnya semakin kecil juga. Misalnya, produk Low Cost Green Car (LCGC) diwajibkan memiliki radius putar 4,6 m. Model-model SUV medium sebesar 5,6m - 5,8 m, sedangkan Toyota Avanza 4,7 m, Mitsubishi Xpander 5,2 m, Honda BR-V 5,3 m, dan Toyota Rush 5,2 m.
Anton menjelaskan, salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi besar-kecil radius putar adalah wheelbase. Semakin panjang wheelbase berarti radius putar semakin besar.
Kalau wheelbase semakin panjang berarti lebih stabil dalam trek lurus, kalau semakin pendek berarti lebih mudah bermanuver, ucap Anton.
Faktor penentu lainnya adalah sudut belok ban yang dikendalikan setir. Anton menyebut pabrikan tidak bisa seenaknya memperbesar sudut belok ban agar radius putar semakin kecil sebab bisa mempengaruhi ke desain mobil, seperti besar kolong ban, besar ruang mesin, dan komposisi komponen yang berada di sekitar.
Dia menyebut tidak ada standar pasti ukuran radius putar per jenis mobil, misalnya city car harus sekian atau MPV tidak boleh lebih dari sekian. Biasanya pabrikan akan menyesuaikan spesifikasi mobil dengan regulasi yang berlaku di pasar.