Dampak Brexit buat Jaguar Land Rover di Indonesia
- Terkait masalah Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa, produsen otomotif Jaguar Land Rover akan menghentikan produksi pada April 2019. Bahkan, keputusan itu juga sekaligus bisa mempersulit jaringan rantai pasokan bahan baku dan suku cadang.
Imbas untuk Jaguar Land Rover di Indonesia, menurut Jentri Izhar, Brand Director JLR Indonesia, dipastikan dampaknya berpengaruh pada harga jual yang bisa lebih tinggi, karena semua mobil diproduksi di Inggris.
"Jadi lebih ke produksi, tidak tahu nanti suplai pasokan bahan bakunya akan diambil dari mana dan sebagainya," ujar Jentri di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Dampaknya sebesar apa, lanjut dia belum bisa dipastikan karena secara global pun tidak diketahui apakah suplai komponen atau produksi dialihkan atau bersumber dari mana, setelah Inggris keluar dari Uni Eropa itu.
"Tentunya dengan segala tantangan yang ada, selalu ada peluang bagi kami untuk bisa tetap bertahan. Jadi kita lihat saja nanti bagaimana dampak dan strategi apa yang akan kita lakukan," kata Jentri.
Menurut dia, untuk penjualan tahun ini juga diharapkan minimal tetap sama seperti hasil selama 2018, yaitu ratusan unit. Meskipun tahun politik, tetapi secara tren akan kembali bagus lagi usai bulan pemilihan presiden.
"Kalau secara angka pastinya kami tidak bisa informasikan, tetapi paling tidak sama seperti tahun lalu, ratusan unit, di atas 100 unit tentunya dengan semua model yang kami punya sekarang ini," ucap Jentri.