Datsun Ingin Bertahan Lama di Indonesia
- Datsun sebenanrya bukanlah merek baru di Indonesia. Beberapa dekade silam mobil ini pernah eksis di Indonesia. Namun kemudian mati suri, kemudian hadir lagi pada 2014 dengan meluncurkan Datsun GO. Namun setelah hampir tiga tahun, penjualan Datsun tidak bisa dibilang memuaskan.
Laporan Gaikindo menyebutkan pada 2017, total penjualan Datsun dari dua produknya, baik dari Datsun Go maupun Go+ hanya berjumlah 10.484 unit. Angka tersebut menurun dibanding dibandingkan tahun sebelumnya yang bisa mencapai 25.483 unit.
Sementara itu pada Semester I 2018, tak ada satupun produk Datsun yang masuk 20 besar mobil terlaris. Padahal pada awal tahun Datsun baru saja meluncurkan Datsun Cross yang jadi mobil non-mobil murah pertama mereka.
Penjualan Cross di segmen city car sendiri hanya mencapai 2.248 unit. Kalah dari Suzuki Ignis yang mencapai 7.659 unit dan Honda Brio dengan 5.887 unit.
Namun demikian, Datsun masih yakin dengan potensi pasar Indonesia. Keyakinan tersebut disampaikan langsung oleh Global Head of Datsun Jose Roman. Menurut Roman, keberhasilan sebuah produk tidak bisa hanya diukur dari generasi pertama dari merek mobil tersebut.
"Kami akan melakukannya secara bertahap. Kami masih ingin di sini dalam waktu lama. Ini baru permulaan," kata Roman dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE, BSD City, Tangerang pada 2 Agustus silam.
Setelah kiprah GO, GO+, dan Cross, Roman menyatakan saat ini pihaknya sedang berencana menghadirkan generasi kedua dari Datsun. Namun ia masih merahasiakan waktu tepatnya.
Yang pasti, Roman menyebut jika ingin sukses di pasar, maka Datsun harus bisa menghadirkan produk yang berkualitas, desain menarik, harga kompetitif, dan tentunya menyediakan layanan servis.
"Karena konsumen biasanya butuh waktu 3-4 tahun untuk mengganti mobilnya dengan yang baru," ucap Roman.