Brio Mulai Ekspor, Produksi BR-V Belum Terganggu
- Meluncurnya BR-V facelift di Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019, menjadi bukti PT Honda Prospect Motor (HPM) belum menurunkan produksi low sport utility vehicle (LSUV) di pabrik. HPM pun mengklaim bila suplai BR-V yang disegarkan ini masih relatif sama dengan model sebelumnya.
Direktur Pemasaran dan Purnajual Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy, menjelaskan, sampai saat ini HPM belum melakukan penyesuaian produksi terkait dimulainya aktivitas ekspor Brio yang sudah berjalan sejak awal April 2019 lalu.
"Pengurangan (produksi) tidak hanya terjadi pada BR-V, tapi model lain juga, bahkan bisa juga Brio yang dikurangi. Tapi untuk saat ini, ekspor tidak mengurangi produk lokal, tapi kita tambah lembur di bulan-bulan yang ada" ucap Jonfis kepada wartawan di sela-sela media tes drive BR-V facelift di Semarang, Kamis (2/5/2019).
Jonfis menjelaskan untuk saat ini, produksi kendaraan masih berjalan dengan metode satu shift, bila pada bulan tertentu di mana ada permintaan ekspor, maka akan dilakukan penambahan jam kerja. Sementara, jika permintaan pasar domestik membesar, kemudian ekspor juga tinggi, baru akan ada perhitungan kembali.
Adanya efesiensi produksi dari salah satu produk untuk memenuhi salah satu pasar, menurut Jonfis pada intinya tergantung lagi dari situasi pasar dan minat konsumen sendiri.
Sebelumnya dikabarkan HPM akan melakukan pengurangan produksi untuk memenuhi kebutuhan ekspor dari generasi kedua Brio yang mulai dipasarkan ke Filipina dan beberapa negara lainnya. Tapi untuk modelnya memang dikatakan Jonfis bukan hanya BR-V, bisa saja CR-V atau lainnya, tergantung dari situasi permintaan pasar.
"Produksi Brio setelah lakukan debut ekspor tergantung permintaan konsumenn. Karena belum ada produk baru, diupayakan produksi masih berjalan baik. Bila permintaan kurang, kita atur lagi stoknya supaya efisien, bila ada yang harus disesuaikan mungkin BR-V atau CR-V seperti yang kita lakukan di Januari-Februari lalu," ujar Jonfis.