Apa Saja yang Berubah pada All-New Honda Brio
- Honda Prospect Motor (HPM) resmi meluncurkan Brio generasi kedua dengan melakukan debut di dunia dalam pameran otomotif di Tangerang. Meski sekilas tak banyak berubah, tapi bila diperhatikan lebih detail, cukup banyak pembaruan yang dilakukan oleh Honda pada city car terlarisnya ini.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, dalam proses pengembangan transisi perubahan Brio, Honda mengklaim membuatnya atas dasar survei yang dilakukan di Tanah Air. Secara tak langsung, Brio dibuat khusus menyesuaikan kebutuhan konsumen di pasar dalam negeri.
All new Brio hadir mengusung konsep "Proud Over Class" yang mengambarkan keinginan dari tim R&D untuk melakukan rombakan pada semua aspek serta fitur yang dibutuhkan penggunanya. Sebagai hasilnya, Brio diklaim mengalami penyempurnaan, dan paling menyolok pada desain belakangnya.
Demi mengikuti permintaan konsumen dan alasan keselamatan, Honda pun membuang kaca pintu belakang yang telah menjadi ciri khas utam Brio sejak kemunculannya. Sebagai gantinya bentuk pintu belakang dibuat layaknya sebuah hatchbck pada umumnya yang ditambah dengan LED high-mount stop lamp.
Sementara sektor depan, dipermak lebih dewasa dengan desain lampu utama yang membuatnya benar-benar serupa dengan Mobilio. Ubahannya meliputi gloss black front gril, desain bumper yang sporty, serta pecahayaan LED Position Light Guides.
Selain pintu kaca, perubahan paling besar lainya dari sisi dimensi. Dengan jarak sumbu roda belakang yang melar hingga 60 mm, kini panjang keseluruhan Brio bertambah hingga 16. Dampak dari penambahan sasis ini membuat baris keduanya lebih lapang dari sebelumnya.
Tak banyak yang berubah dari layout interior Brio, mulai dari dasbor dan tatanan lainnya masih sama dengan model lama. Secara keseluruhan, rombakan paling besar dan terasa memang dari kelapangan kabin yang sudah bertambah berkat melarnya sasis tadi.
Dekorasi dua warna yakni beige dan kelir hitam pada interior dihadirkan sebagai upaya memberikan kenyamanan lebih para penggunanya. Mengimbangi tampilan sporty, sektor kokpit juga mendapat sentuhan oranye.
Desain jok Brio baru dibuat lebih tebal berlapis kain dengan tekstur yang halus, semua grade sandaran kepala di baris kedua juga dirancang terpisah untuk kenyamanan dan keselamatan. Khusus tipe RS, seluruh jok didesain dengan jahitan oranye untuk tampilan yang lebih premium.
Seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya, ruang duduk sampai ruang kaki pada baris pertama memiliki jarak yang lebih panjang. Bahkan ruang bagasi kini lebih lapang 90 mm yang diklaim HPM mampu menampung kereta bayi serta barang bawaan lain. Kondisi ini membuat Brio makin cocok sebagai salah satu city car pilihan keluarga kecil.
Tak bnayak yang bisa dibicarakan dari sisi dapur pacu, karena mesin yang digunakan masih sama, yakni 1.200 cc bertenaga 90 PS. Namun dengan perubahan desain memberikan efek pada bobotnya yang bertambah.
Meski demikian, HPM mengklaim penambahan bobot dan panjangnya wheelbase tak mempengaruhi performa serta efisiensinya. Justru hal tersebut membuat konstruksi Brio makin rigid ketika diajak bermanuver.
Sama seperti mesin, fitur Brio belum banyak berubah dari versi lawasnya. Hal ini menjadi salah satu tanda tanya, mengingat para rival yang bermain di segmen mobil kota sudah banyak melengkapi produknya dengan tambahan fasilitas modern yang sifatnya memanjakan pemilik.
Namun begitu, lagi-lagi Honda mengklaim telah melakukan beberapa revitalisasi, salah satunya dengan melengkapi semua varian dengan sistem pengereman anti-lock braking system (ABS). Hal ini membuat Satya menjadi satu-satunya mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) yang dilengkapi ABS.
Honda memang belum mengumumkan banderol harga generasi Brio kedua, alasannya menunggu ketetapan harga LCGC dari pemerintah. Namun pada umumnnya, setiap pembaruan akan disertai dengan revisi harga.
Kondisi ini pun sempat diakui beberapa wiraniaga Honda saat ditemui Kompas.com di GIIAS beberapa waktu lalu. Rata-rata mereka mengakui adanya kabar kenaikkan banderol Brio baru yang kisarannya antara Rp 5 sampai Rp 7 jutaan.