Cerita Seru Polwan Cantik Belajar Naik Moge
- Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya punya 25 polisi wanita ( polwan) yang pandai mengendarai sepeda motor besar (moge). Para srikandi sempat beraksi di hadapan pengunjung Telkomsel IIMS 2019 di area outdoor JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2019).
Aksi bermanuver serta kepiawaian para polwan mengendarai dan mengendalikan BMW Motorrad 1200 GS dan Harley Davidson Police mengundang pengunjung pameran kagum. Pasalnya, tidak mudah bagi seorang wanita mengendarai moge seperti itu, bahkan pria juga belum tentu bisa menguasainya.
Ternyata, proses awal hingga benar-benar pandai beratraksi di atas moge itu cukup sulit. Para polwan harus melewati berbagai proses pembelajaran serta disiplin tinggi, mulai pengenalan moge, teori, hingga praktik di atas motor.
"Paling utama harus memiliki keinginan dan kemampuan, untuk yang lainnya bisa kami bentuk selama proses latihan," ucap Aiptu Bambang Margono, pelatih utama Polwan Dirlantas Polda Metro Jaya di Jakarta, Minggu (28/4/2019).
Proses pengenalan dengan motor berukuran besar ini juga unik, kata Bambang, Setiap polwan wajib punya fisik baik, salah satunya dengan mendorong moge dalam kondisi mesin mati, berkeliling lapangan Gelora Bung Karno (GBK) sebanyak lima putaran.
"Kalau hari ini kuatnya satu putaran tidak masalah, dilanjutkan hari berikutnya lagi sampai berhasil lima putaran. Itu untuk tes fisik dan keseimbangan masih banyak tes lain hingga dinyatakan benar-benar bisa seperti ini," kata Bambang.
Ditemui di tempat sama, Bripda Maria, polwan cantik yang ikut memamerkan kebolehannya mengendarai moge BMW, juga bercerita pengalaman menarik selama proses latihan.Termasuk pengalaman dari beberapa anggota yang harus terjatuh karena belum terbiasa.
"Tetapi setelah mengikuti latihan beberapa kali, sudah jarang jatuh. Motor ini berat sekali, jadi kami butuh penyesuaian lebih seperti tahap awal," kata Maria ketika berbincang dengan Kompas.com.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh Bripda Lural yang mengaku pernah sampai pergelangan tangan dan kaki terkilir akibat tahap awal belum menguasai moge tersebut. Kondisi itu dinilai wajar karena butuh penyesuaian sampai benar-benar bisa.
"Tidak menyurutkan semangat kami untuk bisa lancar mengendarai moge seperti BMW ini, dan kami cukup bangga sekali bisa masuk dalam anggota utama," ujar Lural.