Arti 7 Tahun dari DFSK Glory 580
Sebagai pemain baru di industri otomotif nasional, PT Sokonindo Automobile, harus punya sesuatu yang berbeda untuk bisa melawan hegemoni pabrikan mapan asal Jepang, Eropa atau Amerika Serikat.
Strategi Sokonindo yang pertama adalah tidak bermain di segmen yang sudah penuh, yakni mobil sejuta umat atau low MPV. Padahal, pabrikan asal China lainnya, Wuling, langsung menceburkan diri di segmen LMPV, yang dihuni nama-nama besar seperti duet Avanza-Xenia, dan Suzuki Ertiga, Honda Mobilio dan tentu saja Mitsubishi Xpander.
Sokonindo memilih berada di segmen yang tidak terlalu penuh yakni medium SUV, dengan menghadirkan produknya DFSK Glory 580. Senjata apa yang dimiliki Glory 580 buat bisa unjuk gigi di segmen ini?
Pertama adalah harga jual. Ditawarkan dengan dua model mesin 1,8 liter dan 1,5 liter turbo, dan harga yang ditawarkan mulai Rp 245,9 juta dan yang ternahal Rp 308 juta. Harga ini jauh bila dibanding dengan kompetitor di kelasnya, sebut saja Honda CR-V, yang juga sudah punya versi mesin turbo.
Tidak hanya mengandalkan harga jual, yang bagi sebagian orang Indonesia masuk dalam kategori mahal, DFSK menawarkan sesuatu yang belum pernah ditawarkan merek lain, yakni garansi tujuh tahun atau 150.000 kilometer.
Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile Franz Wang mengatakan, garansi tujuh tahun yang diberikan kepada pembeli, merupakan bentuk atau komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik.
"Kami ingin membuktikan bahwa produk kita ini punya kualitas yang bagus, dan kita buktikan salah satunya dengan memberikan garansi itu," ujar Franz.
Head of Product Plan Sokonindo Automobile, Ricky Humisar, menjelaskan soal detail garansi tersebut, yang semuanya masuk dalam enam poin utama dari kendaraan.
"Ada enam sektor yang dijamin yakni bodi, mesin, komponen transmisi, komponen sasis, kelistrikan dan aksesori bodi," jelas Ricky.
Artinya selama masa garansi, semua komponen yang bernilai tinggi, mulai ECU, sistem kemudi atau radiator masih bisa diganti secara gratis, apabila ada kerusakan.
Garansi ini juga bersifat bisa diteruskan, atau apabila mobil dijual oleh pemilik sebelumnya, maka garansi bisa tetap dinikmati oleh pemilik selanjutnya, sampai menyentuh angka tujuh tahun atau 150.000 kilometer.
Hal ini ternyata menurut Presiden Direktur PT Auto Indo Utama Andee Y Yoestong, yang bertugas sebagai diler DFSK, akan membuat harga jual kembali mobil tersebut tidak akan jatuh terlalu jauh.
"Jadi kalau dipakai 3-4 tahun, masih ada sisa garansi maka itu yang menurut saya akan membuat harga jual kembalinya tidak turun jauh," ucap Andee belum lama ini di Makassar, Sulawesi Selatan.