Bisnis Otomotif Masih Sumbang Untung Terbesar Astra
PT Astra International Tbk baru saja merilis laporan keuangannya sepanjang sembilan bulan atau di Januari-September 2018. Total laba bersih konsolidasi yang berhasil dikumpulkan perusahaan mencapai Rp 17 triliun.
Angka tersebut mengalami kenaikan 21 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, di mana hanya mencapai Rp 14,1 triliun.
Sektor bisnis otomotif sendiri, masih jadi penyumbang laba terbesar Astra dengan kontribusi mencapai 41,08 persen dari total, atau sebesar Rp 7 triliun. Secara jumlah, ada kenaikan laba 7 persen di bisnis otomotif dibanding 2017 lalu, yang hanya Rp 6,5 triliun.
Secara total nasional, jualan mobil naik 7 persen atau menjadi 857.000 unit. Namun, buat merek yang berada di bawah Astra, secara keseluruhan alami penurunan 4 persen, menjadi 424.000 unit.
Kondisi tersebut lantaran meningkatnya kompetisi, sehingga pangsa pasar bisnis mobil Astra menurun dari 55 persen menjadi 50 persen. Sejauh ini, Grup Astra sudah luncurkan 17 model baru dan 6 model revamped.
Kami berharap Grup akan mencapai kinerja tahunan yang baik, meskipun persaingan yang sengit di pasar mobil serta pelemahan harga minyak kelapa sawit masih tetap diwaspadai, ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International, dalam keterangan resminya, Senin (29/10/2018).
Beranjak ke bisnis kendaraan roda dua, yang secara nasional meningkat 9 persen menjadi 4,7 juta unit. Sementara PT Astra Honda Motor (AHM) naik 9 persen menjadi 3,5 juta unit.
Pangsa pasarnya diklaim stabil sebesar 75 persen. AHM sudah meluncurkan 5 model baru dan 16 model revamped selama periode ini.
Kemudian, bisnis otomotif lainnya yang digarap PT Astra Otoparts Tbk (AOP), laporkan peningkatan laba bersih sampai 12 persen menjadi Rp 414 miliar. Pendorongnya adalah meningkatnya kinerja penjualan pasar pabrikan otomotif (OEM/original equipment manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market).