Cerita Jokowi Lobi PM Vietnam Soal Ekspor Mobil Indonesia Dilarang

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat mencoba Alat Mekanis Multiguna Perdesaan ( AMMDes) di acara Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (02/08/2018). Pada pameran otomotif GIIAS kali ini mengusung tema Beyond Mobility yaitu mobil-mobil teknologi masa depan yang diklaim ramah lingkungan, Acara ini akan berlangsung hingga 12 Agustus 2018.

- Pemerintah Vietnam belum lama ini diketahui menerapkan kebijakan baru terkait uji tipe dan uji emisi terhadap produk kendaraan yang masuk ke negera tersebut.

Kebijakan ini ternyata berdampak ke tak bisanya lagi mobil-mobil produksi Indonesia masuk ke negara tersebut. Padahal, selama ini Vietnam jadi salah satu tujuan ekspor mobil dari Indonesia.

Pasca pelarangan tersebut, Presiden Joko Widodo diketahui sempat turun langsung melobi Pemerintah Vietnam agar mengizinkan lagi masuknya mobil-mobil Indonesia. Hal itu diceritakan Jokowi saat membuka pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE, BSD City, Tangerang, Kamis (2/8/2018).

"Saya bertemu langsung dengan Perdana Menteri, saya sampaikan blak-blakan ini kenapa kok mobil kita ada barrier," ujar Jokowi.

Dari hasil pertemuan itu, Jokowi menyebut Pemerintah Vietnam berjanji akan mengupayakan agar mobil Indonesia bisa masuk lagi ke Vietnam. Walaupun Jokowi mengakui upaya itu belum berhasil hingga kini.

"Masalah barrier bisa dilesesaikan, tapi masih ada masalah non-barrier. Nanti saya ngomong lagi (ke Pemerintah Vietnam jika bertemu lagi)," ucap Jokowi.

Dari laporan Gaikindo, pelarangan mobil Indonesia masuk ke Vietnam turut berdampak terhadap penurunan jumlah ekspor mobil completely build up (CBU) dari Indonesia.

"Ada penurunan sedikit karena adanya peraturan baru di Vietnam sebagai salah satu tujuan ekspor. Akibatnya menghambat ekspor ke negara tersebut," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut, pelarangan Vietnam disebabkan karena mobil-mobil Indonesia yang sebelumnya diekspor ke sana masih menggunakan standar emisi EURO 2. Karena itu, Airlangga mendorong agar produsen mulai mengganti produksi mobil EURO 2 ke EURO 4.

"Vietnam sampai kini masih agak mengganggu. Karena itu kita perlu kerja keras," ucap Airlangga.

Vietnam menerapkan kebijakan baru terkait uji tipe dan uji emisi dalam regulasi nomor 116 tentang overseas vehicle type approval (VTA). Kebijakan ini mengharuskan setiap produsen melakukan uji tipe sesuai standar pemerintah Vietnam. Jika tidak sesuai maka seluruh produk ekspor akan dikirimkan kembali ke negara asal.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel