Distribusi Avanza Terkendala Pemilu

Toyota Avanza Veloz Facelift

- Tahun politik rupanya berdampak signifikan pada laju bisnis otomotif, terutama dari sisi penjualan. Meski mengalami peningkatan pada pameran IIMS dan jelang periode Lebaran, tapi secara keseluruhan, penyerapan pasar cenderung tidak secepat tahun sebelumnya.

Bahkan dari sisi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) terlihat adanya degradasi penuruhan distribusi sebanyak 13 persen di tiga bulan pertama 2019, dari sebelumnya 292.031 unit menjadi 253.863 unit.

Hal ini pun diakui oleh Vice Presiden Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, yang mengatakan bila memang di 2019 ini merupakan tahun yang penuh tantangan. Namun Toyota sendiri sudah mengantisipasi dengan merilis beberapa produk barunya seperti Avanza facelift, Toyota Camry dan CH-R Hybrid.

"Pasarnya memang menantang, tapi kami bersyukur konsumen masih mempercayakan Toyota sampai April walaupun turun dibanding tahun lalu. Secara umum jualan Toyota berada di 106.000 unit dengan market share 32 peren. Untuk Avanza sendiri market-nya 33 persen, dan di IIMS secara keseluruhan kami juga tumbuh 16 persen dibandingkan tahun lalu," ucap Henry kepada wartawan di Media Breakfasting Toyota, Kamis (9/5/2019).

Seperti diketahui, Toyota sukses mengantongi pemesanan sebanyak 3.872 unit selama IIMS 2019. Jumlah pencapaian tersebut lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya 3.328 unit, dan Avanza menjadi penyumbang terbesar dengan jumlah 1.106 unit pesanan.

Tapi bila dibandingkan dengan Mitsubishi Xpander yang mencapai 2.157 unit, secara jumlah pesanan Avanza memang tidak terlalu tinggi. Tapi kondisi tersebut diakui Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmy, karena Toyota tak memasang target khusus selama pameran berlangsung.

"Balik lagi, kami tidak menargetkan penjualan, artinya tidak memindahkan penjualan dari luar IIMS ke IIMS. Kalau ditanya diskon sama saja, cuma mungkin suasananya lebih nyaman, konsumen bisa lihat produk lebih banyak. Tapi seceara keseluruhan kami cukup puas pada penjualan Avanza di April," ucap Anton.

Sementara itu, Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto, menjelaskan untuk Avanza sebenarnya bukan dikarenakan penyerapan yang turun drastis, tapi akibat permintaan dari konsumen untuk menahan pengiriman unit. Faktor ini disebabkan konsumen melihat bila kondisi belum terlalu kondusif pasca- Pilpres kemarin.

"Bila diperhatikan sebenarnya permintaan itu tidak turun, hanya saja belum masuk waktu pemenuhan (delivery) jadi lihatnya di bulan Mei ini. Masyarakat bukan menahan untuk membeli, tapi sudah membeli tapi menahan untuk dikirim, karena itu angka wholesales terlihat lebih besar dibandingkan retailnya," ucap Soerjo.


Soerjo menjelaskan, kebanyakan konsumen meminta untuk distribusi Avanza dilakukan setelah pengumuman Pilpres selesai pada 22 Mei 2019 mendatang. Karena masa tersebut dianggap kondisi yang aman untuk melakukan pengiriman.

"Sekarang ini masih banyak yang wait and see, tunggu hasil KPU. Meski surat-surat kendaraan sudah ada yang siap tapi konsumen minta unit dikirim nanti, jadi peak-nya itu sekitar akhir Mei nanti baru terlihat," ucap Soerjo.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel